Rabu, 17 Desember 2014

TUMPENG POLO PENDEM



TUMPENG POLO PENDEM


Polo pendem adalah makanan tradisional Jawa yang diambil dari dalam tanah seperti umbi-umbian yaitu ketela pohon/ siongkong, ketela rambat/ telo, mbothe/ talas, bentol, kacang tanah dan sejenis umbu-umbian yang ditanam di tanah. Tanaman yang berasal dari tanah adalah melambangkan  asal kehidupan manusia (Manusia yang diciptakan dari tanah dan manusia juga akan kembali ke tanah) begitupun yang namanya polo pendem juga berarti tanaman yang berasal dari dalam tanah.
Di tanah Jawa, telo memiliki filosofi yaitu “netheli barang sing olo” artinya menanggalkan hal-hal yang buruk,sedangkan ketela pohon atau kaspe memiliki filosofi “karepe sepi ing pamrih” yang artinya berniat melakukan sesuatu tanpa pamrih. Dari hal – hal tersebut dimaksudkan agar manusa bisa tetap sederhana dalam menjalani kehidupan dan di tengah – tengah kehidupan modernisasi.
Penggunaan tumpeng polo pendem biasanya untuk acara selamatan atau syukuran pembuatan rumah baru, untuk acara syukuran saat berkumpul bersama sanak keluarga dan biasanya juga disuguhkan dalam acara reuni sekolah yang sudah lama tidak bertemu.
Bentuk Tumpeng Polo Pendem tidak sama dengan tumpeng – tumpeng lainnya dan tumpeng polo pendem berbentuk sejajar yang diartikan sebagai kehidupan manusia yang sederajat dan asal manusia yang sejajar/ tidak ada perbedaan derajat kasta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar