TUMPENG POLO PENDEM
Polo pendem adalah makanan tradisional Jawa
yang diambil dari dalam tanah seperti umbi-umbian yaitu ketela pohon/ siongkong,
ketela rambat/ telo, mbothe/ talas, bentol, kacang tanah dan sejenis
umbu-umbian yang ditanam di tanah. Tanaman yang berasal dari tanah adalah
melambangkan asal kehidupan manusia (Manusia yang diciptakan dari tanah
dan manusia juga akan kembali ke tanah) begitupun yang namanya polo pendem juga
berarti tanaman yang berasal dari dalam tanah.
Di tanah Jawa, telo memiliki filosofi yaitu “netheli
barang sing olo” artinya menanggalkan hal-hal yang buruk,sedangkan ketela pohon
atau kaspe memiliki filosofi “karepe sepi ing pamrih” yang artinya berniat
melakukan sesuatu tanpa pamrih. Dari hal – hal tersebut dimaksudkan agar manusa
bisa tetap sederhana dalam menjalani kehidupan dan di tengah – tengah kehidupan
modernisasi.
Penggunaan tumpeng polo pendem biasanya untuk acara
selamatan atau syukuran pembuatan rumah baru, untuk acara syukuran saat
berkumpul bersama sanak keluarga dan biasanya juga disuguhkan dalam acara reuni
sekolah yang sudah lama tidak bertemu.
Bentuk Tumpeng Polo Pendem tidak sama dengan tumpeng –
tumpeng lainnya dan tumpeng polo pendem berbentuk sejajar yang diartikan
sebagai kehidupan manusia yang sederajat dan asal manusia yang sejajar/ tidak
ada perbedaan derajat kasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar